DKK PBB Melakukan Pemungutan Suara Untuk Sanksi Baru Korut

DKK PBB Melakukan Pemungutan Suara Untuk Sanksi Baru Korut




Berita Ketegangan Korut - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB) akan melakukan sebuah pemungutan suara untuk proposal yang di serahkan Amerika Serikat dan China untuk menjatuhkan sanksi untuk Korea Utara, dalam proposal tersebut berisi akan lebih banyak peraturan dan sanksi yang akan di berikan kepada Korut karena sudah melanggar peraturan.


Situs Poker Online Terpercaya - Rancangan Resolusi tersebut akan memberikan sanksi kepada ke empat entitas, termasuk Bank Koryo dan Pasukan Strategis Angkatan Darat Korea dan empat orang lainnya termasuk Ho Il u yang diyakini telah memimpin pasukan untuk melakukan aktifitas mata-mata di luar negeri.

Agen Poker Online Terpercaya - Jika dihitung-hitung maka pelanggaran yang sudah di lakukan oleh Korut sudah banyak yang melanggar peraturan dari DK-PBB maka dari itu Korut seakan kebal hukum dan tidak takut terhadap DK-PBB sehingga ia tidak pernah menanggapi soal hukuman atau sanksi yang akan di berikan oleh DK-PBB.

Bandar Bola Piala Dunia - Jika sanksi itu sudah di terapkan maka mereka akan di kenai sanksi pembekuan atas aset global dan larangan perjalanan, namun cara ini di nilai kurang efektif karena Korut di nilai mempunyai teknologi yang tinggi dang sangat bagus untuk mengghindari sanksi-sanksi yang sudah di berikan DK-PBB.

Agen Bola Piala Dunia - Ini merupakan resolusi sanksi pertama yang di sepakati oleh AS dan China untuk Korut sejak presiden Donald Trump mulai menjabat sebagai Presiden AS, walau sebelumnya telah banyak sanksi yang di berikan saat Donald Trump belum menjabat sebagai presiden AS.

Bandar Togel Online - Langkah-langkah ini bisa di sepakati oleh komite Korut namun di belakang pintu pemungutan suara atas sanksi yang akan di berikan kepada korut akan memperkuat kemarahan DK PBB atas penolakan Pyongyang terkait larangan terhadap negaranya untuk melakukan Uji Coba Peluncuran Rudal.

Agen Togel Online - AS sudah melakukan negosiasi dengan Negara China, yaitu sekutu diplomatik utama Pyongyang, selama lima minggu mengenai sanksi baru yang mungkin akan diberikan. Keduanya mencapai kesepakatan dan setuju untuk mengedarkan rancangan resolusi tersebut kepada 13 anggota dewan yang masih tersisa.

Namun tidak jelas apakah Rusia sebagai pemegang hak veto akan mendukung rancangan resolusi tersebut yang diajukan AS setelah AS memberlakukan sanksi yang bersifat sepihak terhadap dua perusahaan Rusia atas dukungan mereka terhadap program senjata Korut.